Description:
Dalam tubuh manusia, radikal bebas dapat berasal dari dua sumber. Radikal bebas yang
bersumber dari luar tubuh seperti polusi udara, asap rokok dan radiasi dari perangkat elektronik seperti
ponsel dan televisi. Radikal bebas dari dalam tubuh dapat secara alami terjadi akibat proses oksidasi
enzimatik maupun autooksidasi. Antioksidan merupakan senyawa kimia yang dapat tercipta dalam tubuh
manusia secara alami atau diperoleh dari luar tubuh melalui makanan, yang dapat menjadikan radikal bebas
menjadi bentuk yang lebih stabil. Senyawa metabolit sekunder seperti fenolik, flavonoid, atau asam organik
yang berasal dari bahan alam seperti daun salam dapat menjadi sumber antioksidan dari luar tubuh. Daun
salam (Syzygum polyanthum) memiliki berbagai kandungan metabolit sekunder salah satunya yakni
flavonoid. Daun ini dapat ditemukan dengan mudah dalam keseharian. Pada review artikel ini akan dibahas
terkait potensi daun salam sebagai sumber antioksidan untuk penangkal radikal bebas. Metode yang
digunakan pada pembuatan artikel review ini adalah penelusuran literatur nasional maupun internasional
dalam 5 tahun terakhir sebanyak 6 jurnal. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun salam
(Syzygium polyanthum) memiliki aktivitas antioksidan karena polifenolnya. Berdasarkan skrining fitokimia
senyawa bioaktif yang banyak terkandung di dalam daun salam adalah flavonoid. Flavonoid adalah
senyawa polifenol yang memiliki manfaat salah satunya adalah sebagai antioksidan. Dengan demikian,
daun salam (Syzygium polyanthum) dapat memiliki potensi sebagai sumber antioksidan untuk menangkal
radikal bebas.
URL:
http://103.158.96.210:88/web_repository/uploads/Full+Paper_B-054_620-630.pdf
Type:
Procceding
Document:
Diploma III Farmasi
Date:
23-06-2024
Author:
I Gede Rheza Wisnu Bhadreswara