Description:
Luka adalah keadaan terjadi putusnya jaringan tubuh yang menyebabkan fungsi tubuh terganggu
dalam melakukan aktivitas. Luka apabila tidak diobati sesuai dengan pengobatan yang benar, maka rentan
menyebabkan waktu penyembuhan luka menjadi lama. Ekstrak daun pegagan dan ekstrak daun sirih merah
adalah kombinasi bahan aktif yang berpotensi dikembangkan dengan tujuan agar efektivitas penyembuhan
luka meningkat, karena mengandung berbagai konstituen yang memiliki indikasi untuk mempercepat proses
penyembuhan luka serta antibakteri. Namun, marker utama dari kedua zat aktif ini memiliki kelarutan yang
buruk. Self-Nanoemulsifying Drug Delivery System (SNEDDS) adalah suatu sistem penghantaran obat yang
stabil sehingga sistem ini mampu membuat kelarutan dan bioavailabilitas zat aktif menjadi meningkat.
Kecilnya ukuran partikel zat aktif akan meningkatkan luas permukaan kontak antara zat aktif dan pelarut,
maka hal ini akan menyebabkan absorpsi, laju disolusi, serta kelarutan zat aktif meningkat. SNEDDS dibuat
dengan mengkombinasikan ekstrak daun pegagan dan daun sirih merah sebagai bahan aktif dengan
surfaktan dan ko-surfaktan dengan perbandingan 1: 6: 3 (1 mL capryol 90 (fase minyak), 6-mL tween 20
(surfaktan), dan 3-mL PEG 400 (ko-surfaktan)) lalu diformulasikan ke dalam sediaan gel dengan
penggunaan karbopol sebagai gelling agent. Tujuan penelitian ini adalah untuk menambah wawasan serta
memperbaharui pengetahuan masyarakat terkait kandungan kimia daun pegagan dan daun sirih merah
sebagai agen terapi penyembuhan luka, beserta teknologi pembuatan SNEDDS-gel guna memperoleh hasil
terbaik. Produksi agen terapi penyembuh luka berbahan dasar kombinasi kedua ekstrak ini dengan bentuk
sediaan SNEDDS-gel berpsotensi dikembangkan menjadi produk herbal fungsional yaitu sebagai agen
penyembuhan luka.
URL:
http://103.158.96.210:88/web_repository/uploads/406-423.pdf
Type:
Procceding
Document:
Diploma III Farmasi
Date:
23-06-2024
Author:
Ni Putu Intan Satya Dewi