Description:
Nyeri merupakan rasa tidak nyaman yang umumnya merupakan tanda adanya gangguan fungsi
organ atau kerusakan pada organ tubuh seperti peradangan, infeksi kuman, atau kejang otot. Analgesik
sintetik merupakan terapi yang paling umum digunakan untuk meredakan nyeri. Namun, penggunaan
analgesik menyebabkan berbagai efek samping salah satunya kerusakan gastrointestinal. Bali, dengan
keunikan budayanya, memiliki cara pengobatan nyeri secara tradisional yang bersumber dari Usada
Tiwang. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau efektivitas dan mekanisme pengobatan nyeri secara
tradisional menggunakan tanaman herbal berupa rimpang kunyit (Curcuma longa.) dan daun sirih (Piper
betle.) yang tertulis dalam Usada Tiwang sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pengobatan nyeri alternatif.
Metode yang digunakan dalam ulasan artikel ini yakni studi literatur dengan kata kunci analgesik, usada
tiwang, Curcuma longa, dan Piper betle dari berbagai penelitian terbaru pada jurnal nasional dan
internasional yang telah diterbitkan. Berbagai penelitian melaporkan rimpang kunyit (Curcuma longa.)
mengandung senyawa kurkumin yang terbukti mampu mengurangi nyeri dengan mekanisme penghambatan
metabolisme asam arakidonat. Sedangkan daun sirih (Piper betle.) mengandung senyawa hidroksikavikol
yang dapat menekan produksi siklooksigenase dan mengandung senyawa saponin yang dapat menghambat
sintesis prostaglandin sehingga mampu memberikan efek anagesik. Dari studi pustaka ini, dapat
disimpulkan bahwa terdapat kesesuaian efek farmakologis dengan efek empiris yang terdapat dalam Usada
Tiwang serta telah diketahui mekanisme aktivitas rimpang kunyit (Curcuma longa.) dan daun sirih (Piper
betle.) sebagai analgesik sehingga nantinya dapat dijadikan sebagai produk pengobatan alternatif untuk
meredakan nyeri.
URL:
http://103.158.96.210:88/web_repository/uploads/396-405.pdf
Type:
Procceding
Document:
Diploma III Farmasi
Date:
23-06-2024
Author:
Ni Kd Rintan Listiani Ekayanti