Description:
Daun ciplukan (Physalis angulata L) secara empiris digunakan sebagai obat hiperkoagulasi.
Kandungan metabolit sekunder flavonoid berpotensi sebagai antikoagulan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui hasil rendemen ekstrak dan fraksi daun ciplukan, kandungan golongan metabolit
sekunder, dan aktivitasnya sebagai antikoagulan, Metode yang digunakan pada pengujian aktivitas
antikoagulan yaitu Lee White dan apusan darah. Daun ciplukan diekstraksi dengan metode maserasi
menggunakan pelarut etanol 70%. Sampel uji ekstrak dan fraksi dibuat dalam 3 variasi konsentrasi
0,1%; 0,5%; dan 1%. Hasil rendemen ekstrak etanol 70%, fraksi n heksan, ftaksi etil asetat, dan fraksi
aquades berturut turut adalah 14,284%; 12,9%; 10%; dan 19,5%;. Hasil uji skrining fitokimia ekstrak
etanol 70 % mengandung senyawa metabolit sekunder flavonoid, alkaloid, tanin, fenol, saponin,
steroid, triterpenoid. fraksi n?heksan mengandung alkaloid, steroid dan triterpenoid. Fraksi etil asetat
mengandung flavonoid, fenol dan tanin. Sedangkan fraksi aquades mengandung flavonoid, fenol, tanin
dan saponin. Berdasarkan hasil pengujian metode Lee White ekstrak dan fraksi daun ciplukan
memiliki aktivitas antikoagulan dimana tidak terjadi pembekuan darah setelah pengamatan selama 2
jam. Pada metode apusan darah, sel darah berbentuk bulat dan tidak berkelompok. Konsentrasi
sampel uji terbaik yaitu pada konsentrasi 1%. Aktivitas antikoagulan kontrol positif lebih baik
dibandingkan dengan sampel uji ekstrak dan fraksi daun ciplukan.
URL:
http://103.158.96.210:88/web_repository/uploads/590.pdf
Type:
Procceding
Document:
Diploma III Farmasi
Date:
23-06-2024
Author:
Uswatun Khasanah Duri Putri