Repository Akfar Bumi Siliwangi



Penggunaan Bronkodilator Tunggal atau Bersama Kortikosteroid dapat Memperbaiki Parameter Sesak, w/h, dan r/h pada Pasien Rawat Inap dengan PPOK Eksaserbasi Akut di RS.X di Jember Tahun 2018



Description:
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) merupakan penyebab utama kematian ke-empat di dunia yang ditandai dengan adanya hambatan aliran udara yang bersifat progresif dan berkaitan dengan respon inflamasi kronis pada saluran napas dan atau paru-paru akibat adanya partikel atau gas yang berbahaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien, pola pengobatan serta efek penggunaan bronkodilator dengan atau tanpa kortikosteroid terhadap perubahan nilai sesak, ronki (r/h), wheezing (w/h) dan SaO2 pasien rawat inap dengan PPOK eksaserbasi akut di RS.X di Jember. Penelitian ini bersifat deskriptif non eksperimental dengan pengumpulan data secara retrospektif dari data rekam medik elektronik pasien selama tahun 2018 dan pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah pasien sebanyak 105 pasien. Analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan analisis statistik berupa uji T berpasangan dan uji Wilcoxon dengan derajat kepercayaan sebesar 95%. Pasien PPOK eksaserbasi akut didominasi oleh laki-laki (64,8%), berdasarkan usia yang tertinggi adalah kelompok umur 45-64 tahun (50,5%), status pendidikan terbanyak pada kelompok tamat SD/sederajat (64,8%), dan berdasarkan pekerjaan pasien didominasi oleh petani (32,4%). Bronkodilator yang paling banyak digunakan adalah aminofilin (87,6%) dan kortikosteroid yang paling banyak digunakan yaitu metil prednisolone (63,8%). Hasil analisis berdasarkan parameter sesak, r/h dan w/h pada pasien yang menggunakan bronkodilator dengan atau tanpa kortikosteroid menunjukkan adanya perbedaan bermakna antara sebelum dan sesudah pengobatan (p<0,05). Parameter SaO2 menunjukkan hasil tidak ada perbedaan bermakna antara sebelum dan sesudah pengobatan bronkodilator dan ada perbedaan yang bermakna setelah pengobatan kortikosteroid. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan bronkodilator dengan atau tanpa kortikosteroid dapat memperbaiki parameter sesak, r/h, dan w/h sesudah pengobatan

URL:
http://103.158.96.210:88/web_repository/uploads/33363-194106-1-PB.pdf

Type:
Journal

Document:
Diploma III Farmasi

Date:
23-06-2024

Author:
Ika Puspita Dewi