Description:
Dalam beberapa tahun terakhir, penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus menjadi salah satu masalah terbesar
bagi kesehatan global, termasuk infeksi coronavirus disease 2019 (Covid-19). Covid-19 merupakan penyakit yang
disebabkan oleh severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Paparan virus SARS-CoV-2 pada
tubuh akan menimbulkan respon dari sistem imun dan akan berdampak pada reaksi infamasi yang dapat merusak
jaringan. Hiperinfamasi (cytokine storm) pada infeksi Covid-19 dapat menyebabkan risiko keparahan infeksi yang
dapat berujung pada kematian. Salah satu cara untuk menurunkan risiko ini yakni dengan memberikan vitamin
D sebagai imunomodulator. Artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang efek imunomodulator
yang dimiliki vitamin D dalam menanggulangi infeksi Covid-19. Literatur review ini dilakukan dengan pencarian
literatur melalui beberapa basis data seperti PUBMED dan Science Direct dengan kata kunci “Covid-19”,
“immunomodulator”, dan “vitamin D”. Dari 9 artikel yang didapatkan setelah melalui tahapan skrining, 5 artikel
merupakan studi retrospektif atau observasional untuk melihat hubungan antara kadar serum vitamin D dan tingkat
keparahan pasien dengan infeksi Covid-19, sedangkan 5 artikel lainnya merupakan uji klinis untuk melihat efek
suplementasi vitamin D pada pasien Covid-19. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi serum vitamin
D yang tinggi berhubungan dengan rendahnya konsentrasi sitokin pro-infamasi sehingga dapat mengurangi
kejadian infeksi saluran pernapasan akut dan keparahan penyakit akibat infeksi virus Covid-19. Selain itu, vitamin
D, khususnya vitamin D3
berpotensi sebagai imunomodulator pada infeksi virus Covid-19 dengan menurunkan
sitokin pro-infamasi sehingga menurunkan risiko keparahan infeksi
URL:
http://103.158.96.210:88/web_repository/uploads/40409-155535-1-PB.pdf
Type:
Journal
Document:
Diploma III Farmasi
Date:
23-06-2024
Author:
Devyani D. Wulansari