Description:
Ruang rawat intensif atau Intensive Care Unit (ICU) rumah sakit berperan dalam menangani pasien
yang membutuhkan penanganan intensif. Perlunya intervensi pasien yang komprehensif dan cepat
berpotensi menyebabkan kejadian interaksi obat dengan obat yang dapat menyebabkan reaksi obat
yang tidak dikehendaki. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan potensi kejadian interaksi
antara obat dengan obat yang digunakan di ruang ICU salah satu rumah sakit di Kota Bandung. Studi
observasional deskriptif ini dilakukan di salah satu rumah sakit Kota Bandung pada bulan Maret 2021.
Penggunaan obat di ruang ICU diamati melalui laporan penggunaan obat ruang ICU rumah sakit dan
potensi kejadian interaksi obat dengan obat diidentifkasi melalui instrumen software drug interaction
checker. Proses validasi dilakukan dengan menganalisis hasil interaksi dengan literatur interaksi obat
dan instrumen drug interaction checker lainnya. Terdapat 21 jenis obat yang paling sering digunakan
di lokasi penelitian. Analisis dengan menggunakan instrumen dan literatur interaksi obat menunjukkan
terdapat 22 pasangan interaksi obat dengan obat yang berpotensi terjadi. Interaksi obat tersebut meliputi
tiga interaksi obat dengan tingkat keparahan mayor, yaitu interaksi obat deksametason-levofoksasin;
fenitoin-nikardipin; fenitoin-nimodipin, sedangkan sisanya merupakan interaksi obat dengan tingkat
keparahan moderat. Potensi interaksi obat dengan obat yang terjadi umumnya berdampak pada tekanan
darah dan sistem saraf. Tingginya potensi kejadian interaksi obat dengan obat perlu menjadi perhatian
bagi para tenaga kesehatan dalam pemilihan obat di ICU. Studi lanjutan diperlukan untuk menganalisis
potensi penggunaan obat lainnya yang dapat menekan efek interaksi obat sehingga diharapkan dapat
mencegah terjadinya reaksi obat yang tidak dikehendaki di ICU.
URL:
http://103.158.96.210:88/web_repository/uploads/34943-145805-1-PB.pdf
Type:
Journal
Document:
Diploma III Farmasi
Date:
23-06-2024
Author:
Ivan S. Pradipta