Description:
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) disebabkan oleh infeksi virus Severe Acute Respiratory Syndrome
Coronavirus-2 (SARS-CoV-2) yang mengakibatkan manifestasi klinik pneumonia. Pneumonia pada
COVID-19 utamanya disebabkan virus, namun bakteri dapat berperan sebagai penyebab ko-infeksi
sehingga meningkatkan risiko kematian. Studi serial kasus ini menyajikan karakteristik klinik dan gambaran
regimen antibiotik yang diberikan pada pasien COVID-19 di Rumah Sakit Wava Husada Malang dengan
menggunakan data rekam medik. Sebanyak 21 pasien yang terpilih selama periode bulan Maret–Agustus
2020 menunjukkan tingkat keparahan sedang-berat yang selanjutnya dilakukan analisis secara deskriptif.
Rata-rata usia pasien yaitu 52±13 tahun dan sebanyak 62?alah pria. Gejala yang paling banyak
ditemukan yaitu sesak (81%) dan batuk (76,2%). Selain itu, beberapa gejala lain yang ditemukan antara lain
demam (57,1%), diare (19%), mual/muntah (33,3%), pusing (14,3%) dan anoreksia (4,8%). Seluruh pasien
memiliki gambaran radiologi pneumonia dengan sebagian besar menunjukkan jumlah leukosit normal dan
jumlah limfosit yang rendah. Sebesar 76,2% (16 pasien) mendapatkan antibiotik tunggal dan 23,8% (5
pasien) mendapatkan kombinasi. Levofoksasin merupakan antibiotik yang paling sering diberikan baik
dalam bentuk tunggal maupun kombinasi dengan nilai tengah durasi pemberian antibiotik yaitu 11 hari.
Lama rawat inap pasien yaitu antara 12–24 hari dengan kondisi membaik sebesar 71,4% sementara 28,6%
meninggal. Pengukuran prokalsitonin perlu diupayakan di rumah sakit tempat pengambilan data sebagai
strategi penatalayanan penggunaan antibiotik pada pasien COVID-19.
URL:
http://103.158.96.210:88/web_repository/uploads/32507-138090-1-PB.pdf
Type:
Journal
Document:
Diploma III Farmasi
Date:
23-06-2024
Author:
Ardiyatul I. Kelana