Description:
Diare merupakan salah satu penyakit ringan yang banyak dijumpai di komunitas. Apoteker perlu
memiliki kemampuan untuk memilah kasus diare yang dapat ditangani dengan obat bebas atau yang
membutuhkan rujukan segera ke dokter, seperti kasus diare dengan darah. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui ketepatan rekomendasi yang diberikan oleh apoteker saat menghadapi permintaan
swamedikasi pada diare yang disertai darah pada pasien dewasa. Penelitian potong-lintang ini dilakukan
pada bulan Oktober–Desember 2019 dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 2 bagian, yaitu:
karakteristik responden dan kasus terkait diare akut disertai darah pada pasien dewasa yang baru
dikembangkan. Kuesioner yang digunakan telah divalidasi rupa dan konten oleh ahli farmasi klinis,
kesehatan masyarakat, dan praktisi farmasi. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif. Total
terdapat 84 apoteker yang terlibat dalam penelitian ini (response rate 38,71%). Mayoritas apoteker
berjenis kelamin wanita (89,29%) dan berusia 24–34 tahun (59,52%). Rujukan kepada dokter merupakan
jenis rekomendasi yang paling banyak diberikan, namun hanya 23 dari antaranya (34,52%) yang
merekomendasikan rujukan ke dokter segera, yang merupakan rekomendasi paling tepat pada kasus dalam
penelitian ini. Beberapa apoteker merekomendasikan antibiotik, yakni: metronidasol atau kotrimoksasol
atau tiamfenikol. Sebagian besar apoteker dalam penelitian ini belum memberikan rekomendasi yang
tepat pada kasus diare disertai darah. Penelitian lanjut perlu dilakukan untuk memetakan kebutuhan
apoteker agar dapat mengoptimalkan proses pemberian rekomendasi terkait kasus ringan di komunitas,
khususnya pemberian rujukan ke dokter.
URL:
http://103.158.96.210:88/web_repository/uploads/30313-138087-1-PB.pdf
Type:
Journal
Document:
Diploma III Farmasi
Date:
23-06-2024
Author:
Yustina Octafelia