Description:
Kanker payudara dan prostat masih menjadi kasus prevalensi tertinggi hingga saat ini, untuk itu
diperlukan beberapa alternatif terapi yang berasal dari bahan alam dengan efek samping yang relatif
rendah. Salah satu bahan alam yang memiliki aktivitas sitotoksisitas adalah angkak yang merupakan
hasil fermentasi dari jamur Monascus pada medium beras, namun potensinya belum optimal diteliti
terutama pada kanker payudara dan prostat. Penelitian ini bertujuan untuk menguji sitotoksisitas ekstrak
etanol, etil asetat, dan n-heksan dari angkak terhadap lini sel kanker prostat DU145, lini sel kanker
payudara MDA-MB-231 dan menentukan golongan senyawa yang diduga memiliki aktivitas sitotoksik.
Penelitian ini menggunakan metode 3-4,5-di-methylthiazol-2-y1-5-(3-carboxymethoxyphenyl)-2-
(sulfophenyl)-2H-tetrazolium (MTS). Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa ekstrak n-heksan
memiliki sitotoksisitas terbaik dengan nilai IC50 138,900 ?g/mL pada lini sel DU145 dan 192,623 ?g/mL
pada lini sel MDA-MB-231, sedangkan pada ekstrak etanol dan etil asetat memiliki tingkat sitotoksik
yang rendah dengan masing-masing nilai IC50 yaitu 649,426 ?g/mL pada lini sel DU145, di luar rentang
konsentrasi uji pada sel lini MDA-MB-231 dan 207,916 ?g/mL pada lini sel DU145 dan 259,408 ?g/
mL pada lini sel MDA-MB-231. Disimpulkan bahwa ekstrak n-heksan angkak memiliki aktivitas
sitotoksisitas terbaik, kemampuan tersebut diduga berasal dari senyawa favonoid dan kuinon.
URL:
http://103.158.96.210:88/web_repository/uploads/35155-124126-1-PB.pdf
Type:
Journal
Document:
Diploma III Farmasi
Date:
23-06-2024
Author:
TIANA MILANDA