Description:
Tuberkulosis (TB) merupakan infeksi oportunistik yang menjadi penyebab utama kematian pada pasien
human immunodefciency virus (HIV). Oleh karenanya, perlu upaya pencegahan infeksi TB melalui
pemberian proflaksis isoniazid (INH) kepada pasien HIV. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan
gambaran karakteristik pasien yang mendapat proflaksis INH dan hasil pemberian proflaksis tersebut
di RS Pengayoman Cipinang. Metode penelitian yang digunakan adalah desain kohort retrospektif pada
pasien HIV yang mulai mendapat proflaksis INH pada tahun 2018–2019. Data diambil dari Ikhtisar
Perawatan HIV. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 46 dari 57 (80,7%) subjek mendapat proflaksis
INH lengkap, sementara subjek lainnya ada yang mengalami alergi, loss of follow up, pindah, atau
meninggal. Subjek mulai mendapat proflaksis INH setelah 3 (0–13) tahun dikonfrmasi terinfeksi HIV.
Berdasarkan karakteristiknya, subjek yang mendapat proflaksis INH lengkap sebagian besar adalah
laki-laki, berusia 36 (24–54) tahun, berpendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA), dan belum menikah.
Status kesehatan dan riwayat pengobatan subjek beragam. Sebanyak 71,1% subjek mendapat regimen
antiretroviral fxed-dosed combination, 87?ngan adherence ?95%, 39% stadium klinis III, 52,2?ngan viral load detected, 15,2% mempunyai riwayat infeksi TB, dan 93,5% tidak mendapat proflaksis
kotrimoksasol. Hasil observasi selama setahun menunjukkan tidak ada subjek dengan proflaksis INH
lengkap yang terinfeksi TB. Dapat disimpulkan proflaksis INH efektif melindungi subjek dari infeksi TB.
URL:
http://103.158.96.210:88/web_repository/uploads/30338-124124-1-PB.pdf
Type:
Journal
Document:
Diploma III Farmasi
Date:
23-06-2024
Author:
Nurftri Bustamam