Description:
Preeklampsia berat sering terjadi pada ibu hamil. Pengobatan preeklampsia berat dapat dilakukan
dengan pemberian antihipertensi untuk mencegah penyakit serebrovaskular dan kematian. Penelitian
ini bertujuan untuk mendeskripsikan profl penurunan proteinuria, tekanan darah, dan penggunaan
antihipertensi pada pasien preeklampsia berat di Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Soedarso Pontianak.
Metode penelitian yang digunakan adalah observasional dengan rancangan penelitian potong lintang.
Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif dari rekam medis pasien preeklampsia berat rawat inap
selama periode Januari–Desember 2018. Penelitian ini dilakukan selama bulan Oktober–Desember
2019 di RSUD dr. Soedarso Pontianak. Sampel yang memenuhi kriteria inklusi dalam penelitian ini
sebanyak 62 pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 32,27% pasien mengalami penurunan nilai
proteinuria dengan rata-rata penurunan sebesar dipstik (+)1 sedangkan nilai proteinuria dipstik yang
tetap terdapat pada 67,73% pasien dengan mayoritas pasien memiliki nilai proteinuria dipstik (+)3.
Penurunan rata-rata tekanan darah sistolik/diastolik (TDS/TDD) pada pasien preeklampsia berat sebesar
28,58/17,69 mmHg. Antihipertensi yang digunakan yaitu nifedipin (14,52%), metildopa (8,06%),
furosemid (1,61%). Penggunaan antihipertensi kombinasi paling banyak digunakan adalah kombinasi
nifedipin dan metildopa sebanyak 40,32%. Simpulan penelitian ini adalah terdapat penurunan tekanan
darah dan proteinuria pada pasien preeklampsia berat yang menggunakan antihipertensi. Walaupun
demikian, beberapa pasien preeklampsia berat masih memiliki kadar proteinurianya dalam kondisi
tetap. Antihipertensi yang paling banyak digunakan pada pasien preeklampsia berat di Instalasi Rawat
Inap RSUD dr. Soedarso Pontianak yaitu kombinasi nifedipin dan metildopa.
URL:
http://103.158.96.210:88/web_repository/uploads/26419-124122-1-PB.pdf
Type:
Journal
Document:
Diploma III Farmasi
Date:
23-06-2024
Author:
Nurmainah