Repository Akfar Bumi Siliwangi



Kejadian Demam Neutropenia pada Pasien Kanker Payudara setelah Menerima Regimen Kemoterapi TAC-G-CSF dan FAC di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung



Description:
Demam neutropenia merupakan efek samping yang sering terjadi setelah kemoterapi. Demam neutropenia dapat menyebabkan penundaan dosis kemoterapi sehingga dapat mengurangi efektivitas terapi. Kejadian demam neutropenia setelah kemoterapi dapat dicegah dengan pemberian Granulocytecolony Stimulating Factor (G-CSF). Regimen kemoterapi yang digunakan dapat memengaruhi kejadian demam neutropenia. Selain itu, usia, stadium kanker, riwayat kemoterapi dan kadar hemoglobin sebelum kemoterapi merupakan faktor risiko demam neutropenia setelah kemoterapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kejadian demam neutropenia regimen Dosetaksel, Doksorubisin, Siklofosfamid (TAC) dengan proflaksis primer G-CSF dan regimen Fluorourasil, Doksorubisin, Siklofosfamid (FAC) pada pasien kanker payudara di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung periode Januari 2017–Juni 2019. Desain penelitian adalah cross sectional uji dua populasi. Jumlah sampel sebanyak 61 regimen TAC-G-CSF dan 102 regimen FAC. Kejadian demam neutropenia dianalisis menggunakan ChiSquare, Kruskal Wallis dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan kejadian demam neutropenia setelah kemoterapi pada regimen TAC dengan proflaksis primer G-CSF lebih tinggi dibanding pada regimen FAC. Usia, stadium kemoterapi, riwayat kemoterapi dan kadar hemoglobin sebelum kemoterapi secara statistik tidak signifkan memengaruhi kejadian demam neutropenia setelah kemoterapi.

URL:
http://103.158.96.210:88/web_repository/uploads/24288-118660-1-PB.pdf

Type:
Journal

Document:
Diploma III Farmasi

Date:
23-06-2024

Author:
Nusaibah A. Hima