Description:
Hiperprolaktinemia merupakan salah satu gejala klinis yang umum terjadi pada kasus makroadenoma
hipofsis. Hiperprolaktinemia yang terjadi pada makroadenoma hipofsis dapat disebabkan oleh adanya
penekanan massa tumor terhadap infundibulum (pituitary stalk) atau adanya sekresi hormon oleh
tumor. Penelitian ini bertujuan untuk membahas pengaruh pemberian terapi bromokriptin dan operasi
Endoscopic Endonasal Transsphenoidal Approach (EETA) terhadap perbaikan kadar hormon prolaktin
dan kondisi klinis pada kasus makroadenoma hipofsis dengan hiperprolaktinemia. Dalam laporan kasus
ini, dilaporkan bahwa seorang remaja pria usia 17 tahun datang dengan hilangnya penglihatan mata
kanan, nyeri kepala, sulit menelan, dan ginekomasti. Pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI)
otak dengan kontras didapatkan adanya lesi ekstra aksial supratentorial di intrasellar yang meluas hingga
suprasellar. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya hiperprolaktinemia 198,10 ng/mL (nilai
referensi 2,1–17,1 ng/mL). Hiperprolaktinemia yang terjadi pada kasus ini dapat disebabkan oleh
tumor hipofsis yang mensekresi prolaktin (prolaktinoma) dan/atau akibat dari pendesakan massa tumor
terhadap infundibulum. Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fsik, pemeriksaan laboratorium dan
penunjang, pasien didiagnosis mengalami makroadenoma hipofsis. Kami mempresentasikan kasus
perbaikan kondisi klinis dan total penurunan kadar prolaktin sebesar 79,70% (pre pengobatan 198,10
ng/mL, post pengobatan 40,20 ng/mL) pada pasien dengan makroadenoma hipofsis yang disertai
hiperprolaktinemia setelah dilakukan pemberian terapi bromokriptin 2,5 mg per hari selama 14 hari
masa perawatan di rumah sakit dan tindakan operasi EETA.
URL:
http://103.158.96.210:88/web_repository/uploads/26423-98445-1-PB.pdf
Type:
Journal
Document:
Diploma III Farmasi
Date:
23-06-2024
Author:
Ni Putu A. D. Gayatri